Header Ads Widget

Surah Al-Baqara : 226 : لِلَّذينَ يُؤلونَ مِن نِسائِهِم تَرَبُّصُ أَربَعَةِ أَشهُرٍ فَإِن فاءو فَإِنَّ اللَّهَ غَفورٌ رَحيمٌ : Kepada Orang-orang Yang Meng-ilaa´ Isterinya Diberi Tangguh Empat Bulan (lamanya). Kemudian Jika Mereka Kembali (kepada Isterinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.

Daftar Isi [Tutup]

    Surah Al-Baqarah Ayat 226: Hukum Ila

    Surah Al-Baqarah ayat 226 merupakan ayat yang membahas tentang hukum ila, yaitu sumpah suami untuk menjauhi istrinya selama empat bulan. Ayat ini memberikan panduan bagi pasangan yang mengalami masalah dalam rumah tangga dan berupaya untuk menyelesaikannya.

    Pengertian Ila

    Ila adalah sumpah yang diucapkan oleh suami untuk menjauhi istrinya selama empat bulan atau lebih. Sumpah ini biasanya dilakukan dalam keadaan marah atau kesal dan bertujuan untuk memberikan hukuman atau tekanan kepada istri.

    Hukum Ila

    Menurut ayat 226, suami yang meng-ila isterinya diberi waktu empat bulan untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Selama masa tersebut, suami dan istri diharapkan melakukan introspeksi diri dan berupaya untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

    Jika suami kembali kepada istrinya sebelum masa empat bulan berakhir, maka sumpah ila dianggap batal dan tidak berlaku. Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sehingga Dia memberikan kesempatan bagi pasangan untuk memperbaiki hubungan mereka.

    Namun, jika suami tetap pada pendiriannya dan tidak kembali kepada istrinya setelah empat bulan, maka pernikahan mereka dianggap telah berakhir. Istri berhak mengajukan gugatan cerai dan suami wajib membayar mut’ah (kompensasi) kepada istrinya.

    Tujuan Ila

    Hukum ila memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

    • Memberikan waktu bagi pasangan untuk menenangkan diri dan berpikir jernih.
    • Menciptakan suasana yang kondusif untuk dialog dan rekonsiliasi.
    • Mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
    • Menjaga keharmonisan dan kelangsungan pernikahan.

    Syarat Ila

    Tidak semua sumpah ila dianggap sah. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ila dapat berlaku, yaitu:

    • Sumpah diucapkan dengan jelas dan tegas.
    • Sumpah diucapkan dalam keadaan sadar dan tidak terpaksa.
    • Sumpah diucapkan dengan tujuan untuk menjauhi istri.
    • Sumpah tidak diucapkan dalam keadaan marah atau emosi yang tidak terkendali.

    Dampak Ila

    Ila dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap hubungan suami istri, baik secara fisik maupun psikologis.

    • Dampak fisik: Ila dapat menyebabkan suami menjauhi istrinya secara fisik, sehingga mereka tidak dapat berhubungan intim atau tinggal serumah.
    • Dampak psikologis: Ila dapat menimbulkan rasa sakit hati, kecemasan, dan ketidakpastian bagi istri.

    Pencegahan Ila

    Untuk mencegah terjadinya ila, pasangan disarankan untuk:

    • Mengendalikan emosi dan menghindari mengucapkan sumpah dalam keadaan marah.
    • Berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang masalah yang dihadapi.
    • Mencari bantuan dari pihak ketiga, seperti konselor atau mediator, jika diperlukan.

    Kesimpulan

    Surah Al-Baqarah ayat 226 memberikan panduan tentang hukum ila, yaitu sumpah suami untuk menjauhi istrinya selama empat bulan. Ayat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pasangan untuk menyelesaikan masalah mereka dan menjaga keharmonisan pernikahan. Namun, ila juga dapat memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk memahami hukum dan tujuan ila, serta berupaya mencegah terjadinya sumpah tersebut.

    Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Surah Al-Baqarah: 226

    Apa itu iila?

    Iila adalah sumpah yang diucapkan oleh suami untuk menjauhi istrinya selama empat bulan atau lebih, tanpa melakukan hubungan seksual. Tujuan iila adalah untuk memberikan waktu bagi pasangan untuk merefleksikan hubungan mereka dan memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan pernikahan atau tidak.

    Siapa yang dapat melakukan iila?

    Hanya suami yang dapat melakukan iila terhadap istrinya. Istri tidak memiliki hak untuk melakukan iila terhadap suaminya.

    Berapa lama masa iila?

    Masa iila adalah empat bulan, sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut.

    Apa yang terjadi jika suami kembali kepada istrinya sebelum masa iila berakhir?

    Jika suami kembali kepada istrinya sebelum masa iila berakhir, maka iila tersebut batal dan tidak berlaku lagi.

    Apa yang terjadi jika suami tidak kembali kepada istrinya setelah masa iila berakhir?

    Jika suami tidak kembali kepada istrinya setelah masa iila berakhir, maka pernikahan mereka dianggap berakhir. Istri berhak untuk menuntut cerai dan menikah dengan orang lain.

    Apa tujuan dari iila?

    Tujuan dari iila adalah untuk memberikan waktu bagi pasangan untuk:

    • Merefleksikan hubungan mereka dan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada.
    • Mencoba menyelesaikan masalah dan memperbaiki hubungan.
    • Memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan pernikahan atau tidak.

    Apa hikmah dari iila?

    Hikmah dari iila adalah untuk:

    • Mencegah perceraian yang terburu-buru dan memberikan kesempatan bagi pasangan untuk menyelesaikan masalah.
    • Melindungi hak-hak istri dan memastikan bahwa dia tidak ditinggalkan tanpa nafkah dan perlindungan.
    • Mendorong suami untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka.

    Bagaimana cara melakukan iila yang benar?

    Untuk melakukan iila yang benar, suami harus mengucapkan sumpah di hadapan dua saksi yang dapat dipercaya. Sumpah tersebut harus menyatakan bahwa suami berniat untuk menjauhi istrinya selama empat bulan atau lebih.

    Apa konsekuensi jika suami melanggar sumpah iila?

    Jika suami melanggar sumpah iila, maka ia dianggap telah berzina dan harus membayar kafarat. Kafarat untuk pelanggaran iila adalah memerdekakan seorang budak. Jika tidak mampu, maka harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Jika masih tidak mampu, maka harus memberi makan enam puluh orang miskin.

    Apakah iila masih relevan di zaman modern?

    Iila masih relevan di zaman modern, meskipun jarang dilakukan. Dalam beberapa kasus, iila dapat menjadi mekanisme yang efektif untuk menyelesaikan masalah dalam pernikahan dan mencegah perceraian. Namun, penting untuk dicatat bahwa iila harus dilakukan dengan niat yang baik dan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menindas atau mengontrol istri.

    Post a Comment

    0 Comments