Header Ads Widget

Surah Al-Baqara : 68 : قالُوا ادعُ لَنا رَبَّكَ يُبَيِّن لَنا ما هِىَ قالَ إِنَّهُ يَقولُ إِنَّها بَقَرَةٌ لا فارِضٌ وَلا بِكرٌ عَوانٌ بَينَ ذٰلِكَ فَافعَلوا ما تُؤمَرونَ : Mereka Menjawab: "Mohonkanlah Kepada Tuhanmu Untuk Kami, Agar Dia Menerangkan Kepada Kami; Sapi Betina Apakah Itu". Musa Menjawab: "Sesungguhnya Allah Berfirman Bahwa Sapi Betina Itu Adalah Sapi Betina Yang Tidak Tua Dan Tidak Muda; Pertengahan Antara Itu; Maka Kerjakanlah Apa Yang Diperintahkan Kepadamu".

Daftar Isi [Tutup]

    Surah Al-Baqarah Ayat 68: Mengungkap Misteri Sapi Betina

    Dalam Surah Al-Baqarah ayat 68, terungkap kisah menarik tentang permintaan Bani Israil kepada Nabi Musa untuk menjelaskan tentang sapi betina yang menjadi bagian dari ritual penebusan dosa. Ayat ini memberikan wawasan mendalam tentang ketaatan dan keraguan yang melekat dalam sifat manusia.

    Permintaan Bani Israil

    Setelah pembunuhan yang tidak disengaja terhadap seorang pria dari suku lain, Bani Israil bingung dan ketakutan. Mereka meminta bimbingan Nabi Musa untuk mengetahui cara menebus dosa mereka. Musa pun memohon kepada Allah untuk memberikan petunjuk.

    Jawaban Allah

    Allah menjawab permintaan Musa dengan mengungkapkan bahwa penebusan dosa mereka terletak pada penyembelihan sapi betina yang memenuhi kriteria tertentu. Sapi betina itu tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda, tetapi berada di usia pertengahan.

    Keraguan dan Pertanyaan

    Bani Israil, yang dikenal dengan sifat keras kepala dan ragu-ragu, mempertanyakan kriteria yang diberikan Allah. Mereka meminta Musa untuk menjelaskan lebih lanjut tentang ciri-ciri sapi betina tersebut.

    Penjelasan Musa

    Musa menjelaskan bahwa sapi betina yang dimaksud tidak boleh dalam masa subur atau telah melahirkan anak. Usianya harus berada di antara sapi yang masih muda dan sapi yang sudah tua.

    Ketaatan dan Perintah

    Meskipun masih memiliki keraguan, Bani Israil akhirnya mematuhi perintah Allah. Mereka mencari sapi betina yang memenuhi kriteria dan menyembelihnya sesuai dengan instruksi.

    Pelajaran Penting

    Ayat ini memberikan beberapa pelajaran penting:

    • Ketaatan kepada Allah: Terlepas dari keraguan atau kebingungan, Bani Israil akhirnya mematuhi perintah Allah, menunjukkan pentingnya ketaatan dalam beriman.
    • Keraguan yang Melekat: Sifat ragu-ragu dan mempertanyakan Bani Israil mengisyaratkan bahwa keraguan adalah bagian yang melekat dari sifat manusia, tetapi tidak boleh menghalangi kita untuk mengikuti perintah Allah.
    • Pentingnya Penjelasan: Musa dengan sabar menjelaskan kriteria sapi betina, menunjukkan pentingnya klarifikasi dan pemahaman dalam menjalankan perintah agama.
    • Penebusan Dosa: Penyembelihan sapi betina melambangkan penebusan dosa dan pengampunan dari Allah, menunjukkan bahwa pertobatan dan penebusan adalah mungkin melalui ketaatan.
    • Kekuatan Doa: Permintaan Bani Israil kepada Musa untuk memohon bimbingan kepada Allah menyoroti kekuatan doa dalam mencari petunjuk dan dukungan.

    Kesimpulan

    Surah Al-Baqarah ayat 68 adalah kisah yang kuat tentang ketaatan, keraguan, dan penebusan. Ini mengajarkan kita pentingnya mematuhi perintah Allah, mengatasi keraguan dengan penjelasan, mencari bimbingan melalui doa, dan percaya pada kekuatan penebusan melalui pertobatan. Ayat ini terus menjadi pengingat bagi umat Islam tentang sifat manusia yang kompleks dan peran penting keimanan dan ketaatan dalam menjalani kehidupan yang saleh.

    Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Surah Al-Baqarah Ayat 68

    1. Apa konteks ayat ini dalam Surah Al-Baqarah?

    Ayat ini merupakan bagian dari kisah pembunuhan seorang pria Israel yang tidak diketahui pelakunya. Bangsa Israel meminta Musa untuk membantu mengungkap pembunuhnya. Allah kemudian memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina sebagai bagian dari proses penyucian.

    2. Apa arti kata "baqarah" dalam ayat ini?

    "Baqarah" berarti sapi betina. Dalam konteks ini, sapi betina yang dimaksud adalah sapi betina yang spesifik dengan ciri-ciri tertentu.

    3. Apa ciri-ciri sapi betina yang dimaksud dalam ayat ini?

    Ciri-ciri sapi betina yang dimaksud adalah:

    • Tidak tua (faridh)
    • Tidak muda (bikr)
    • Berada di antara dua usia tersebut (awan)

    4. Mengapa sapi betina dengan ciri-ciri tersebut yang dipilih?

    Alasan mengapa sapi betina dengan ciri-ciri tersebut dipilih tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur’an. Namun, beberapa penafsir berpendapat bahwa sapi betina tersebut mewakili pengorbanan yang berharga dan murni.

    5. Apa yang diperintahkan Allah untuk dilakukan oleh bangsa Israel?

    Setelah Musa menjelaskan ciri-ciri sapi betina yang dimaksud, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk "melakukan apa yang diperintahkan". Ini berarti mereka harus menyembelih sapi betina dengan ciri-ciri tersebut.

    6. Apa tujuan penyembelihan sapi betina tersebut?

    Penyembelihan sapi betina tersebut dimaksudkan sebagai bagian dari proses penyucian bagi bangsa Israel. Setelah mereka menyembelih sapi betina, seorang pria yang tidak bersalah akan bangkit dan mengidentifikasi pembunuh pria yang tidak diketahui tersebut.

    7. Apa hikmah dari kisah ini?

    Kisah ini mengajarkan beberapa hikmah penting, antara lain:

    • Pentingnya mengikuti perintah Allah dengan tepat.
    • Bahwa Allah memiliki cara-cara yang bijaksana untuk mengungkapkan kebenaran.
    • Bahwa bahkan dosa yang paling keji pun dapat ditebus melalui penebusan dan pertobatan.

    8. Bagaimana kisah ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

    Kisah ini tetap relevan dengan kehidupan kita saat ini karena mengajarkan kita pentingnya:

    • Mematuhi perintah Allah dan hukum-Nya.
    • Mencari kebenaran dan keadilan.
    • Menebus dosa-dosa kita melalui pertobatan dan perbuatan baik.

    Post a Comment

    0 Comments