Header Ads Widget

Surah Al-Baqara : 69 : قالُوا ادعُ لَنا رَبَّكَ يُبَيِّن لَنا ما لَونُها قالَ إِنَّهُ يَقولُ إِنَّها بَقَرَةٌ صَفراءُ فاقِعٌ لَونُها تَسُرُّ النّٰظِرينَ : Mereka Berkata: "Mohonkanlah Kepada Tuhanmu Untuk Kami Agar Dia Menerangkan Kepada Kami Apa Warnanya". Musa Menjawab: "Sesungguhnya Allah Berfirman Bahwa Sapi Betina Itu Adalah Sapi Betina Yang Kuning, Yang Kuning Tua Warnanya, Lagi Menyenangkan Orang-orang Yang Memandangnya".

Daftar Isi [Tutup]

    Surah Al-Baqarah Ayat 69: Misteri Sapi Betina Kuning

    Dalam Surah Al-Baqarah ayat 69, terdapat kisah menarik tentang sebuah sapi betina berwarna kuning yang menjadi kunci penyelesaian suatu misteri pembunuhan. Ayat ini mengisahkan tentang sekelompok orang yang meminta Nabi Musa untuk memohon kepada Tuhannya agar menunjukkan warna sapi betina yang harus mereka sembelih sebagai kurban penghapus dosa.

    Konteks Kisah

    Kisah ini berawal dari pembunuhan seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. Bani Israil yang saat itu dipimpin oleh Nabi Musa kebingungan karena tidak ada yang mengaku sebagai pelakunya. Untuk mengungkap misteri ini, Allah memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina dengan ciri-ciri khusus.

    Permintaan Warna Sapi Betina

    Namun, Bani Israil tidak mengetahui warna sapi betina yang dimaksud. Mereka pun meminta Nabi Musa untuk memohon kepada Tuhannya agar menjelaskan warna sapi tersebut.

    Warna Kuning Tua yang Menyenangkan

    Dalam ayat 69, Allah berfirman bahwa sapi betina yang dimaksud adalah sapi betina yang berwarna kuning tua, yang menyenangkan orang-orang yang memandangnya. Warna kuning tua yang dimaksud adalah warna yang cenderung keemasan, bukan kuning pucat atau kuning muda.

    Makna Simbolis

    Warna kuning tua dalam kisah ini memiliki makna simbolis yang dalam. Kuning sering dikaitkan dengan kemakmuran, kemuliaan, dan cahaya. Dalam konteks ini, warna kuning tua pada sapi betina menunjukkan bahwa pengorbanannya akan membawa kebaikan dan pengampunan dosa bagi Bani Israil.

    Penemuan Sapi Betina

    Setelah mengetahui warna sapi betina yang dimaksud, Bani Israil mencari-cari sapi yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut. Akhirnya, mereka menemukan seekor sapi betina yang memenuhi semua kriteria. Sapi betina itu berwarna kuning tua keemasan, yang sangat indah dan menyenangkan untuk dilihat.

    Penyembelihan Sapi Betina

    Dengan bimbingan Nabi Musa, Bani Israil menyembelih sapi betina tersebut sesuai dengan perintah Allah. Pengorbanan sapi betina ini menjadi simbol penebusan dosa dan penghapusan kesalahan yang telah mereka lakukan.

    Hikmah dari Kisah

    Kisah sapi betina kuning dalam Surah Al-Baqarah mengajarkan beberapa hikmah penting, antara lain:

    • Pentingnya mengikuti perintah Allah: Bani Israil berhasil mengungkap misteri pembunuhan karena mereka mengikuti perintah Allah untuk menyembelih sapi betina dengan warna tertentu.
    • Keutamaan berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah: Nabi Musa memohon kepada Allah untuk menunjukkan warna sapi betina, dan Allah mengabulkan permohonannya.
    • Makna simbolis dalam agama: Warna kuning tua pada sapi betina melambangkan kemakmuran, kemuliaan, dan cahaya, yang menjadi simbol kebaikan dan pengampunan.
    • Keadilan dan pengampunan Allah: Pengorbanan sapi betina menjadi simbol penghapusan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan oleh Bani Israil.

    Kesimpulan

    Surah Al-Baqarah ayat 69 mengisahkan tentang sebuah sapi betina berwarna kuning tua yang menjadi kunci penyelesaian suatu misteri pembunuhan. Kisah ini mengajarkan pentingnya mengikuti perintah Allah, berdoa dan memohon pertolongan kepada-Nya, serta memahami makna simbolis dalam agama. Warna kuning tua pada sapi betina melambangkan kebaikan, pengampunan, dan keadilan Allah.

    Pertanyaan Umum tentang Surah Al-Baqarah Ayat 69

    Ayat:

    "Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya"." (QS. Al-Baqarah: 69)

    Pertanyaan 1: Apa latar belakang turunnya ayat ini?

    Jawaban:

    Ayat ini turun sebagai respons terhadap permintaan Bani Israil kepada Nabi Musa untuk menjelaskan warna sapi betina yang diperintahkan Allah untuk dikurbankan sebagai penebus dosa pembunuhan yang mereka lakukan.

    Pertanyaan 2: Mengapa warna sapi betina menjadi penting dalam peristiwa ini?

    Jawaban:

    Warna sapi betina menjadi penting karena itu merupakan salah satu kriteria yang harus dipenuhi untuk pengampunan dosa. Jika mereka berhasil menemukan sapi betina dengan warna yang tepat, maka dosa mereka akan diampuni.

    Pertanyaan 3: Bagaimana warna sapi betina yang dijelaskan dalam ayat tersebut?

    Jawaban:

    Dalam ayat tersebut, warna sapi betina dijelaskan sebagai "kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya". Ini menunjukkan warna kuning yang sangat cerah dan indah.

    Pertanyaan 4: Apa makna warna kuning dalam konteks ayat ini?

    Jawaban:

    Dalam budaya Timur Tengah kuno, warna kuning sering dikaitkan dengan kesucian, kemakmuran, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, warna kuning pada sapi betina mungkin melambangkan harapan dan pengampunan yang akan diperoleh Bani Israil jika mereka menemukan sapi betina dengan warna tersebut.

    Pertanyaan 5: Mengapa sapi betina harus "menyenangkan orang-orang yang memandangnya"?

    Jawaban:

    Kemungkinan besar, ini mengacu pada fakta bahwa sapi betina itu haruslah cantik dan menarik secara estetika. Hal ini penting karena sapi betina tersebut akan menjadi pengorbanan yang dipersembahkan kepada Allah, dan oleh karena itu haruslah berkualitas tinggi.

    Pertanyaan 6: Apa pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini?

    Jawaban:

    Ayat ini mengajarkan beberapa pelajaran penting, antara lain:

    • Pentingnya mengikuti instruksi Allah dengan tepat, bahkan dalam hal-hal yang mungkin tampak tidak penting.
    • Allah memiliki alasan di balik setiap perintah yang Dia berikan.
    • Warna dan penampilan dapat menjadi faktor yang signifikan dalam konteks religius.
    • Harapan dan pengampunan dapat ditemukan dalam hal-hal yang paling tidak terduga.

    Post a Comment

    0 Comments