Header Ads Widget

Surah Al-Baqara : 93 : وَإِذ أَخَذنا ميثٰقَكُم وَرَفَعنا فَوقَكُمُ الطّورَ خُذوا ما ءاتَينٰكُم بِقُوَّةٍ وَاسمَعوا قالوا سَمِعنا وَعَصَينا وَأُشرِبوا فى قُلوبِهِمُ العِجلَ بِكُفرِهِم قُل بِئسَما يَأمُرُكُم بِهِ إيمٰنُكُم إِن كُنتُم مُؤمِنينَ : Dan (ingatlah), Ketika Kami Mengambil Janji Dari Kamu Dan Kami Angkat Bukit (Thursina) Di Atasmu (seraya Kami Berfirman): "Peganglah Teguh-teguh Apa Yang Kami Berikan Kepadamu Dan Dengarkanlah!" Mereka Menjawab: "Kami Mendengar Tetapi Tidak Mentaati". Dan Telah Diresapkan Ke Dalam Hati Mereka Itu (kecintaan Menyembah) Anak Sapi Karena Kekafirannya. Katakanlah: "Amat Jahat Perbuatan Yang Telah Diperintahkan Imanmu Kepadamu Jika Betul Kamu Beriman (kepada Taurat).

Daftar Isi [Tutup]

    Surah Al-Baqarah Ayat 93: Perjanjian di Bukit Thursina dan Pelanggaran Bani Israil

    Surah Al-Baqarah ayat 93 mengisahkan peristiwa penting dalam sejarah Bani Israil, yakni perjanjian di Bukit Thursina. Ayat ini menyoroti keingkaran dan pelanggaran perjanjian tersebut oleh Bani Israil, serta konsekuensi buruk yang mereka terima.

    Pengambilan Janji dan Pemberian Taurat

    Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): ‘Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!’"

    Di Bukit Thursina, Allah SWT mengambil janji dari Bani Israil untuk menaati hukum-hukum dan perintah-perintah-Nya yang termaktub dalam Taurat. Allah mengangkat Bukit Thursina di atas mereka sebagai simbol tanggung jawab dan konsekuensi berat yang akan mereka terima jika melanggar perjanjian.

    Tanggapan Bani Israil: Mendengar tetapi Tidak Menaati

    Alih-alih menerima perjanjian dengan sepenuh hati, Bani Israil menjawab, "Kami mendengar tetapi tidak mentaati." Respons ini menunjukkan ketidakpatuhan dan kesombongan mereka. Mereka mengaku mendengar perintah Allah SWT, tetapi tidak berniat untuk mematuhinya.

    Pemberian Hati yang Keras

    Sebagai akibat dari ketidaktaatan mereka, Allah SWT "telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya." Hati mereka dikeraskan sehingga mereka tidak lagi mampu menerima kebenaran dan bimbingan.

    Penyembahan Anak Sapi

    Penyembahan anak sapi adalah manifestasi nyata dari kekafiran Bani Israil. Mereka melupakan perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah SWT dan mengalihkan kesetiaan mereka kepada berhala. Tindakan ini merupakan pelanggaran berat terhadap perintah Allah SWT untuk tidak menyembah selain Dia.

    Kritik Terhadap Iman yang Salah

    Allah SWT berfirman, "Katakanlah: ‘Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat).’"

    Ayat ini mengkritik iman yang salah dan sesat yang telah menuntun Bani Israil pada penyembahan berhala. Allah SWT mempertanyakan keyakinan mereka jika mereka masih bisa melakukan perbuatan keji seperti menyembah anak sapi.

    Pelajaran Penting

    Surah Al-Baqarah ayat 93 mengajarkan beberapa pelajaran penting:

    • Pentingnya menaati perjanjian dan komitmen yang kita buat.
    • Konsekuensi serius dari melanggar perjanjian dengan Allah SWT.
    • Bahaya kesombongan dan ketidakpatuhan terhadap perintah-perintah Allah SWT.
    • Iman sejati harus tercermin dalam tindakan dan perilaku kita.

    Pengaruh dalam Sejarah

    Peristiwa di Bukit Thursina dan pelanggaran perjanjian oleh Bani Israil telah berdampak signifikan dalam sejarah agama-agama Ibrahim. Hal ini menjadi peringatan bagi umat manusia untuk menghindari kesombongan dan ketidaktaatan, serta untuk selalu berpegang teguh pada kebenaran dan bimbingan Allah SWT.

    Kesimpulan

    Surah Al-Baqarah ayat 93 adalah pengingat kuat tentang pentingnya menaati perjanjian dengan Allah SWT. Pelanggaran terhadap perjanjian ini akan membawa konsekuensi buruk, sebagaimana yang dialami oleh Bani Israil. Ayat ini juga menekankan pentingnya iman sejati yang diwujudkan dalam tindakan dan perilaku yang sesuai dengan perintah-perintah Allah SWT.

    Tanya Jawab tentang Surah Al-Baqarah Ayat 93

    Pertanyaan 1: Apa konteks Surah Al-Baqarah Ayat 93?

    Jawaban: Ayat ini merupakan bagian dari kisah Bani Israil yang melanggar perjanjian mereka dengan Allah setelah menerima Taurat.

    Pertanyaan 2: Apa isi perjanjian yang diambil dari Bani Israil?

    Jawaban: Mereka berjanji untuk memegang teguh Taurat dan menaati perintah-perintah Allah.

    Pertanyaan 3: Bagaimana Allah memperkuat perjanjian tersebut?

    Jawaban: Allah mengangkat Gunung Thursina di atas mereka sebagai peringatan akan tanggung jawab mereka.

    Pertanyaan 4: Bagaimana reaksi Bani Israil terhadap perjanjian tersebut?

    Jawaban: Mereka berkata, "Kami mendengar tetapi tidak mentaati."

    Pertanyaan 5: Apa yang terjadi setelah mereka melanggar perjanjian?

    Jawaban: Allah mengresapkan cinta terhadap penyembahan anak sapi ke dalam hati mereka karena kekafiran mereka.

    Pertanyaan 6: Apa pesan yang disampaikan ayat ini?

    Jawaban: Ayat ini menekankan pentingnya memenuhi janji dan menaati perintah Allah.

    Pertanyaan 7: Apa konsekuensi dari melanggar perjanjian dengan Allah?

    Jawaban: Konsekuensinya adalah hukuman dan murka Allah.

    Pertanyaan 8: Mengapa penyembahan anak sapi dianggap sebagai kekafiran?

    Jawaban: Karena merupakan bentuk penyembahan berhala, yang merupakan pelanggaran terhadap ajaran tauhid dalam Taurat.

    Pertanyaan 9: Apa arti dari "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)?"

    Jawaban: Ayat ini mengecam penyembahan anak sapi, yang bertentangan dengan ajaran Taurat yang mereka yakini.

    Pertanyaan 10: Apa pelajaran yang dapat dipetik dari ayat ini?

    Jawaban: Penting untuk selalu menepati janji, menaati perintah Allah, dan menjauhi penyembahan berhala.

    Pertanyaan 11: Bagaimana cara menerapkan pelajaran dari ayat ini dalam kehidupan sehari-hari?

    Jawaban: Dengan selalu menjaga komitmen, mengikuti ajaran agama, dan menghindari tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan spiritual.

    Pertanyaan 12: Apa hikmah di balik peristiwa pengangkatan Gunung Thursina?

    Jawaban: Hikmahnya adalah untuk memperkuat perjanjian antara Allah dan Bani Israil, serta mengingatkan mereka akan tanggung jawab dan konsekuensi dari melanggar perjanjian tersebut.

    Pertanyaan 13: Apa pentingnya kisah Bani Israil dalam memahami ayat ini?

    Jawaban: Kisah tersebut memberikan konteks sejarah dan contoh nyata tentang konsekuensi dari melanggar perjanjian dengan Allah.

    Pertanyaan 14: Bagaimana ayat ini relevan dengan kehidupan modern?

    Jawaban: Ayat ini tetap relevan karena menekankan pentingnya memenuhi kewajiban, menaati hukum, dan menghindari penyembahan berhala dalam bentuk apa pun.

    Pertanyaan 15: Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh ayat ini?

    Jawaban: Pesan utamanya adalah untuk selalu setia pada janji, menaati perintah Allah, dan menjauhi penyembahan berhala, karena itu adalah tindakan yang sangat jahat dan bertentangan dengan iman yang benar.

    Post a Comment

    0 Comments